Rabu, 04 November 2015

Feature Human Interest: Kerja Keras Rofiq Demi Istri dan Buah Hati



            Penulisan Feature
              (Feature Human Interest)

                                                            By: Maya Irawan

Kerja Keras Rofiq
Demi Istri dan Buah Hati

Usaha pengeletik merupakan pekerjaan membuat jok motor, mobil, maupun sofa, itulah usaha yang dijalankan Rofiq setelah lulus dari STM. Usaha yang digelutinya ini merupakan hobbinya sejak SMP. Lima belas tahun lamanya, laki-laki yang kusapa Pak Rofiq ini bergelut di usaha pengletik tersebut, tentu bukanlah waktu yang singkat untuk menekuni sebuah usaha. Dari tahun ke tahun, dan sampai sekarang, Bapak satu anak ini tetap antusias menjalankan usaha tanpa merasa lelah dan bosan. Bahkan beliau tak pernah berpengalaman melakukan pekerjaan lain selain ini, dan itu bukti bahwa beliau memang sangat mencintai dunia otomotif.
            Hujan deras tak menjadi penghalang untuk laki-laki asal Jogja yang kutemuinya di kios pengletik pribadinya, dekat Jalan Malioboro sekitar Taman Pintar tersebut. Justru Rofiq mengaku bahwa musim hujan merupakan musim rejeki baginya. Pasalnya, banyak pelanggan yang berdatangan ketika musim hujan tiba. Penghasilan yang diraupnya pun sudah terbilang cukup untuk kebutuhan keluarganya. Dalam waktu sehari, Rofiq meraih untung sekitar 250 ribu sampai 600 ribu rupiah. Bahkan pernah dalam jangka waktu sehari, Rofiq berhasil meraih keuntungan sampai 900 ribu dari hasil keringatnya itu. Penghasilan yang luar biasa bagi usaha yang kecil itu dibuktikan oleh laki-laki yang berusia 30 tahun itu berkat kerja kerasnya. Bahkan, Rofiq sendiri bermimpi bisa membuka banyak cabang kios pengletiknya di Jogjakarta. Selain untuk menambah banyak penghasilan, ia juga ingin membuka lebar lapangan pekerjaan bagi pemuda yang menganggur untuk membantu usaha yang ditekuninya itu. “Terutama saya ingin membuka cabang di dekat Jalan Kaliurang. Itu impian besar saya.” harapnya dengan penuh semangat.
            Kerja keras demi membahagiakan istri dan anak laki-lakinya yang kini baru duduk di bangku kelas 2 SD, adalah harapan hidup Rofiq. Ia ingin menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi. “Saya ingin, bagaimana anak saya dapat melebihi orang tuanya.” tutur laki-laki yang ramah ini saat kuwawancarai. Seperti itulah harapan Rofiq kepada anak semata wayangnya itu.
            Selama bekerja, Rofiq tentu selalu merindukan suasana kehangatan di tengah-tengah keluarganya. Waktu sembilan jam beliau disibukkan untuk bekerja dari pagi sampai sore, sehingga jarang ada waktu berkumpul dengan keluarganya. “Jadi, kegiatan saya setelah kerja ya cuma ngumpul-ngumpul bareng keluarga, walaupun cuma semalam, karena paginya saya harus kembali kerja lagi sampai sore.” ungkapnya.
            Kepada istrinya, Rofiq juga menaruh banyak harapan-harapan yang sederhana. Rofiq tak pernah menuntut ini itu kepada istrinya, Narwati. Yang penting istrinya bisa selalu ada untuk dirinya, jadi ibu yang baik, dan nurut sama suami. Rofiq pun tidak pernah menuntut lebih kepada istrinya.
            Membahagiakan istri dan anak adalah patokan baginya untuk terus bersemangat dan bekerja keras. Salah satu impian Pak Rofiq untuk membahagiakan anak dan istrinya adalah dengan memberikan rumah yang nyaman untuk mereka, dikarenakan saat ini Pak Rofiq dan juga istrinya masih mengontrak dan belum bisa membuat rumah sendiri. Oleh karena itu, ia berusaha dan berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya, juga mimpi istri dan buah hatinya tercinta.
           

           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar